15 Teknik Komposisi Yang Akan Membuat Foto Lebih Berkelas

Edit foto

Komposisi fotografi mengacu pada semua elemen yang terdapat dalam sebuah foto. Untuk mendapatkan komposisi yang bagus, kejelian fotografer sangat dibutuhkan dalam menentukan momen atau hal yang apa yang ingin disampaikan dalam sebuah foto. Tidak ada aturan baku yang harus Anda ikuti dalam menentukan komposisi ini, karena setiap foto mempunyai momen dan situasi yang berbeda.

Seperti pada 15 teknik komposisi dibawah ini, bukanlah sebuah aturan yang harus Anda pakai dalam pemotretan, tetapi ini lebih kepada acuan atau panduan untuk bisa mengembangkan teknik komposisi lainnya.

Kita akan mulai dengan teknik yang paling terkenal, Rule of Thirds (RoT)

1. Rule of Thirds

Teknik ini sudah kita bahas sebelumnya, dapat Anda lihat pada Mengenal Komposisi Rule of Third. Seperti yang telah disebutkan, ini adalah teknik komposisi dasar dalam fotografi dan paling sering digunakan para fotografer. Teknik Rule of Third adalah membayangkan semua yang tampak pada foto terbagi menjadi 3 bagian yang sama besar, baik vertikal maupun secara horizontal.

Penerapannya adalah dengan menempatkan objek foto atau elemen paling menarik dalam foto tepat pada garis atau dapat juga pada titik perpotongan garis.


Pada foto diatas, objek orang (yang merupakan objek utama) berada tepat di perpotongan garis Rule of Third. Orang pada foto tersebut tetap menjadi objek utama walaupun hanya berupa titik kecil dalam sebuah foto pemandangan.

Untuk lebih mudah menerapkan teknik Rule of Third, beberapa produsen kamera telah menyertakan kemampuan untuk menampilkan garis-garis Rule of Third ini, sehingga dapat terlihat pada live view kamera. Sebaiknya periksa buku panduan kamera Anda, apakah bisa mengaktifkan fitur ini.

2. Objek Utama Ditengah Foto

Disini kita akan mulai melanggar aturan komposisi Rule of Third dengan meletakkan objek utama ditengah bidang foto. Pastikan objek utama tidak akan "terganggu" oleh elemen pendukung lain yang ada dalam bidang foto.



3. Garis Lurus

Manfaatkan elemen dalam foto yang terlihat lurus untuk menuntun mata pemirsa menuju objek utama pada foto. Garis itu bisa berupa rel kereta api, pagar, jalan, atau apapun yang terlihat lurus menuju objek utama.


4. Kurva atau Garis Lengkung

Memanfaatkan elemen yang berbentuk kurva akan menjadikan foto terlihat lebih menarik. Kehadiran garis-garis melengkung ini menjadikan foto terlihat lebih berkelas.


5. Garis Diagonal atau Garis Miring

Adanya elemen foto yang tampak seperti garis diagonal atau garis miring akan membuat foto terlihat lebih dinamis. Garis diagonal atau garis miring ini contohnya pada atap rumah, arsitektur sebuah jembatan atau pada pemandangan sawah seperti foto dibawah ini.


6. Framing

Temukan sesuatu yang bisa dijadikan bingkai alami untuk objek utama foto Anda. Bisa berupa pintu, gerbang, ataupun ranting pohon. Frame/bingkai ini tidak harus mengelilingi seluruh tepian bidang foto


7. Pola dan Tekstur

Secara alami, manusia tertarik pada sesuatu yang berbentuk pola. Jika Anda melihat ada pola dan tekstur disekitar objek utama, gunakan itu untuk menampilkan foto yang lebih dinamis.


8. Angka Ganjil

Secara visual, sebuah foto yang mempunyai elemen sama akan terlihat menarik jika jumlah elemen tersebut ganjil. Dengan jumlah ganjil ini, akan ada sebuah elemen yang berada ditengah sehingga foto terlihat lebih seimbang.


9. Objek Utama Memenuhi Bidang Foto

Objek utama memenuhi bidang foto atau hanya menyisakan sedikit saja ruang untuk elemen lainnya, akan dapat sangat efektif pada situasi tertentu. Hal ini akan membuat pemirsa dapat melihat objek foto secara detail dan menyeluruh.


10. Ruang Negatif

Ruang negatif pada foto artinya adalah ruang "kosong" yang mengelilingi objek utama pada sebuah foto. Ruang negatif ini dimanfaatkan untuk memperkuat objek utama sehingga foto lebih mudah dipahami dan dinikmati.


11. Memisahkan Objek dengan Background

Ketika memotret, kita sering dihadapkan pada situasi background yang rumit dan berakibat objek utama kurang menonjol pada foto. Dengan memaksimalkan DoF (Depth of Field) yang sempit maka objek utama bisa lebih menonjol dengan background blur. Kitapun sudah membahas tentang bagaimana angka Aperture bisa berpengaruh terhadap hasil foto.


12. Ubah Sudut Pandang

Kebanyakan orang memotret objek dari sudut yang sejajar dengan mata. Fotografer satwa liar sering terlihat tiarap di tanah atau lumpur untuk mendapakatkan hasil yang sempurna.

Untuk mendapatkan komposisi yang berbeda, Andapun perlu mencoba sudut pandang yang berbeda pula. Foto dibawah ini dihasilkan dengan posisi kamera yang sangant dengan tanah


13. Kombinasi Warna

Objek utama memiliki warna yang lebih kontras dengan objek sekitar akan menghasilkan foto yang enak untuk dilihat. Seperti pada foto karya Steve McCurry dibawah ini


14. Rule of Space

Rule of Space berhubungan dengan arah objek pada foto. Misalkan Anda memotret mobil yang sedang melaju, ruang didepan mobil harus lebih banyak daripada ruang dibelakang mobil. Perhatikan kedua contoh foto dibawah. Foto 1 lebih menarik dibandingkan dengan foto 2 karena pengaruh Rule of Space ini

Foto 1
Foto 2

15. Pola Berulang

Pola/pattern secara gampang bisa diartikan sebagai pengulangan. Pengulangan disini biasanya adalah pengulangan bentuk, garis, warna, benda atau objek, dan pengulangan-nya dalam format yang mendekati teratur. Dalam contoh foto diatas kita bisa melihat bagaimana pola garis dalam daun sedemikian teratur dan indah sehingga menyusun komposisinya sendiri. Dan juga tiap kelompok daun memiliki keteraturan yang mirip dengan kelompok daun yang lain.


Selamat mencoba. 15 poin diatas hanya sebagai pengantar untuk bisa lebih mengembangkan teknik komposisi dalam fotografi.

Semoga bermanfaat,.

0 komentar:

Post a Comment